Universitas Mercu Buana (UMB), melalui Program Studi Teknik Mesin, sukses mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai pengolahan sampah menjadi bahan energi di SMA Negeri 95 Jakarta pada tanggal 24 April 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang fokus pada solusi pengelolaan sampah sebagai energi alternatif.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah nasional mencapai 19 juta ton. Sampah organik yang berasal dari rumah tangga dan pasar tradisional mencapai 60 persen dan memerlukan penanganan yang baik untuk mengatasinya.
Baca juga:
Panggil Namaku 'Siti'
|
Melalui sosialisasi ini, UMB mengajak peran aktif masyarakat, khususnya siswa-siswi SMAN 95 Jakarta, dalam mengelola sampah menjadi produk bernilai, seperti bahan bakar padat atau briket arang. Kegiatan ini meliputi pengetahuan tentang sampah organik dan anorganik, pembuatan alat komposter, teknik pengolahan sampah menjadi briket arang, serta demo penggunaan alat.
Materi tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik disampaikan oleh Bapak Gilang Awan Yudhistira, sementara materi tentang pengolahan sampah organik menjadi briket arang disampaikan oleh Bapak Haftirman. Keduanya adalah dosen di Universitas Mercu Buana yang ahli di bidangnya.
Foto Penyerahan Simbolis Modul Cara Pengelolaan Sampah dari UMB ke SMKN 95 Jakarta
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan demo penggunaan alat, ice breaking, serta kuis dan diskusi yang dipandu oleh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin UMB. Bapak Arneldi, perwakilan dari SMAN 95 Jakarta, menyambut baik kegiatan ini dan berharap para siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan ini di Sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal mereka.
Acara ini diikuti dengan penuh antusias oleh para siswa. Shifa, salah satu peserta, berharap kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan. "Semoga bisa membuat lingkungan menjadi lebih bersih, indah, dan sehat, " ujarnya.
Universitas Mercu Buana berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mengelola sampah menjadi energi yang bermanfaat.